Cacing Lumbricus Rubellus

Mengenal Cacing Sutra

Cacing tubifex adalah termasuk golongan cacing air, masyarakat umumnya mengenal dengan nama cacing sutra, cacing rambut, cacing darah atau cacing got
Cacing Sutra/www.caudata.org
Cacing sutra atau cacing rambut termasuk kedalam kelompok cacing–cacingan (Tubifex sp). Disebut cacing sutra karena cacing ini memiliki tubuh yang lunak dan sangat lembut seperti halnya sutra/rambut.

Tubifex sp. memiliki ukuran panjang 1-2 cm dengan warna kemerah-merahan. Cacing ini mempunyai saluran pencernaan berupa celah kecil dari mulut sampai anus, terdiri dari 30 – 60 segmen atau ruas. Sepintas tubifex tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai karena warna tubuhnya.
Spesies ini mempunyai saluran pencernaan berupa celah kecil mulai dari mulut sampai anus. Cacing sutra (Tubifex sp) ini hidup berkoloni  Kebanyakan Tubifex membuat tabung pada lumpur di dasar perairan, di mana bagian akhir posterior tubuhnya menonjol keluar dari tabung bergerak bolak-balik sambil melambai-lambai secara aktif di dalam air, sehingga terjadi sirkulasi air dan cacing akan memperoleh oksigen melalui permukaan tubuhnya. Getaran pada bagian posterior tubuh dari Tubifex dapat membantu fungsi pernafasan.

  1. Siklus hidup.
Cacing sutra (Tubifex sp) adalah termasuk organisme hermaprodit. Pada satu individu organisme ini terdapat 2 (dua) alat kelamin dan berkembangbiak dengan cara bertelur dari betina yang telah matang telur. Telur cacing sutra (Tubifex sp) terjadi didalam kokon yaitu suatu bangunan berbentuk bangunan bulat telur, panjang 1 mm dan diameter 0,7 mm.  Telur yang ada didalam tubuh mengalami pembelahan, selanjutnya berkembang membentuk segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio cacing sutra (Tubifex sp) akan keluar dari kokon.Induk yang dapat menghasilkan kokon dan mengeluarkan telur yang menetas menjadi tubifex mempunyai usia sekitar 40-45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4-5 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur di dalam kokon sampai menetas menjadi embrio cacing sutra membutuhkan waktu sekitar 10-12 hari. Daur hidup cacing sutra dari telur, menetas hingga menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon dibutuhkan waktu sekitar 50-57 hari.

2.  Habitat yang baik

Cacing Tubifex banyak hidup di perairan tawar yang airnya jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bahan-bahan organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan.

Cacing sutra (Tubifex sp) umumnya ditemukan pada daerah air perbatasan seperti daerah yang terjadi polusi zat organik secara berat, daerah endapan sedimen dan perairan oligotropis. Spesies cacing Tubifex sp ini bisa mentolerir perairan dengan salinitas 10 ppt. Dua faktor yang mendukung habitat hidup cacing sutra (Tubifex sp) ialah endapan lumpur dan tumpukan bahan organik yang banyak.
Tubifex sp. dapat hidup di berbagai habitat. Mereka biasanya menguburkan diri dalam lumpur atau membuat liang di dalam lumpur. Mereka membuat tabung yang menetap atau dapat di bawa-bawa. Tabung tersebut dibuat dari lumpur, butir-butir mineral atau sampah yang dilekatkan satu sama lain dengan lendir. Namun kehadirannya di perairan sering dikatakan merupakan indikator pencemaran air. Tubifex berkembang baik pada media yang mempunyai kandungan Oksigen terlarut berkisar antara 2,75 – 5, kandungan amonia < 1 ppm, suhu air berkisar antara 28 – 30°C dan pH air antara 6 – 8.

3. Kandungan Gizi Tubifex sp

Sebagai pakan ikan hias air tawar, cacing ini mempunyai peranan yang cukup penting. Pakan dari cacing mampu memacu pertumbuhan ikan jauh lebih cepat dibanding pakan alami jenis lainnya. Hal ini disebabkan kandungan lemak dan protein cacing ini cukup tinggi. Cacing ini mempunyai kandungan protein 51,9 %, karbobidrat 20,3 %, lemak 22,3 %, dan bahan abu 5,3 %. Sedangkan asam amino penyusun proteinnya juga lengkap.



Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar